Gelap dan Terang
sumber: pinterest
Sebuah puisi:
Gelap dan Terang
Hampa,
Kala terang yang biasa kulihat, tiba-tiba menggelap.
Kala tawa yang biasa kudengar, tiba-tiba tidak bersuara.
Kala apa yang aku miliki, lenyap tanpa tikas.
Kosong,
Tatkala terang yang biasa datang, tak kunjung terlihat.
Tatkala hujan yang biasa turun, tak lagi mendarat.
Tatkala bayu, tak terasa lagi desiran pelannya.
Bagai gelap yang hitam,
bolong, erang, lotong.
|~|
Cerah,
Tempo mentari menyinari pertiwi.
Tempo udara meniupi diri di bumi ini.
Tempo kado berisi bahagia mulai menghampiri.
Riang,
Masa kelopak membuka, sudah disuguhi pelangi pagi.
Masa pendengaran mulai jelas, kicauan yang menghampiri.
Masa diri, sudah bahagia tanpa peduli pada diri yang lain lagi.
Bagai terang yang putih,
Murni, suci, tak tercemar.
-Selasa 13 Oktober 2020 //re-write//
Aku suka puisiiii
BalasHapusTerimakasih kak ><
HapusTampak sekali perbedaannya kak, suka deh puisinya 😍
BalasHapusIya hehee
HapusMakasih banyak kak ><
kontra situasi dalam struktur yang rapi. bagus kak
BalasHapusTerimakasih banyak kak ^^
HapusPuisinya bagus banget..
BalasHapusTetap semangat nulisnya
Iyaa, pasti semangat dongg
HapusTerimakasih kak ><
Diksinyaa wuaahh dalam dan membuat kita menghayati
BalasHapusAlhamdulillah bisa dihayati, makasih banyak ><
HapusPuisinya bagus
BalasHapusTerimakasih kak ><
HapusSemoga cerah dan riang selalu mengiringi kehidupan kita. Aamiin
BalasHapusAamiin, terimakasih kak ^^
Hapus