Ulasan Little Magacal Piya

 

Judul novel: The Sorcery: Little Magacal Piya

Nama Penulis     : Cindyana H.
Tahun Terbit     : 2017
Penerbit         : Fantasious
Jumlah halaman   : 476 halaman
Ukuran           : 14 × 20,5 
Nomor ISBN       : 978-602-5406-25-6
Tentang Penulis  : 

       Cindyana Hanggara dilahirkan di Tanjungbalai Asahan, Sumatera Utara, pada 10 Januari 1999. Anak kedua dari lima bersaudara. Hobinya membaca dan menulis cerita bergenre fantasi. 
       
Media sosial penulis : 
         •Wattpad    : PrythaLize
         •Instagram  : Cindyana_H
         •Line       : Prythalize


Sebelumnya, ini adalah sebuah ulasan ala-ala saja, mohon maaf jika terkesan seperti curcol hahaaa.

Cerita dulu, ya. Hahaa.
Aku sudah membaca novel ini lewat aplikasi membaca novel populer berwarna oranye dari sebelum diterbitkan. Tiga tahun lalu, tepat saat aku kelas delapan sekolah menengah, akhirnya Kak Cindy menerbitkan bukunya, aaahhh... Waktu itu aku heboh sekali karena setelah sekian lama, aku akhirnya bisa memeluk Piya-Tazu (nama tokoh di LMP)

Seperti yang tertera di atas, aku hanya akan cerita di luar pembahasan sedikit saja. Berhubung ini adalah novel kesayanganku, aku bisa bercerita dari A sampai Z tanpa henti jika tidak dibatasi, hahaa. Iya, aku sesuka itu pada cerita ini. >.<

Yuk masuk ke ulasannya!

Mari simak dulu potongan cerita singkat di bawah ini:
Sumber; Instagram fantasious



Berlatar di negeri sakura, novel ini menceritakan tentang fenomena menghilangnya banyak remaja di Jepang. Novel ini berfokus pada sang tokoh utama bernama Piyorin—yang nantinya akan dipanggil Piya—yang menyaksikan langsung hilangnya Shinozaki Kayato, kakak dari sahabat baiknya, Shinozaki Kayaka. Rin yang awalnya tidak peduli pada kejadian itu, menjadi tersadar bahwa fenomena ini bukan hanya bualan yang dibuat-buat oleh orang tidak ada kerjaan saja, ini benar-benar nyata terjadi di depan matanya, cahaya biru itu menelan Kayato hingga menghilang seutuhnya. 

Tidak berhenti di sana, ketika Rin dan seluruh keluarga memutuskan untuk keluar dari Jepang agar terhindar dari fenomena itu, Rin malah menghilang di bandara, seperti Kayato, dia menghilang dengan cahaya terang yang menelannya. Cahaya itu tidak pandang bulu, dia membawa siapapun yang dia kehendaki. Orang tuanya, Kayaka dan ibunya, menyaksikan itu dengan mata membelalak, mencoba meraihnya namun sia-sia.

Rentetan kejadian terus menemani perjalanannya di dunia sihir setelah itu, bagian-bagian rumit bermunculan dan menghadirkan beberapa plot twist tidak terduga yang sangat apik disusun oleh Kak Cindy dalam alur ceritanya. Bahkan di bagian terakhir buku pun, aku dibuat penasaran dengan buku selanjutnya yang belum terbit, Sky Academy. Aku masih menunggu tanggal terbitnya dengan penuh rasa sabar. Berhubung kak Cindy baru saja selesai diwisuda, sepertinya SA akan segera lahir! 

Hal yang aku sukai dari buku ini:

Sejujurnya, ini bagian yang paling susah kutulis. Karena aku suka SEMUA isinya, kecuali beberapa momentum yang menyayat hati, hiks. Namun, aku akan berusaha memilih beberapa, huft... susah sekali. Agar mudah, aku akan membuat pertanyaan yang akan aku jawab sendiri! Hahaa.

Ah, aku akan memanggil Piyorin sebagai 'Piya' mula dari sini. Piya adalah nama penyihir milik Piyorin, semua penyihir menggunakan nama yang berbeda dengan nama asli mereka. Itu tertulis di sapu yang muncul bersama mereka di dunia sihir.

Siapa tokoh favorit di Little Magacal Piya?

Piya dan Tazu! Lalu Hize, Invi, Vampix, Rainna, Sonic, Yaa-Chi dan masih banyak lagi! >.<
Ah, peliharaan Tazu juga, Prithalize si angin manis!!

Scene favorit?

Semua scene yang mengandung interaksi Piya dan Tazu. Sifat tidak peka Piya dan sifat gengsi Tazu benar-benar sering membuat kesal dan gemass. Yang paling kusukai adalah saat Tazu menggunakan sihir yang membuat Piya tertidur saat petir menyambar-nyambar dengan nyaring, anak ini manis sekali kalau sudah perhatian, huft.

Scene saat perang melawan Blackmix yang memunculkan kekuatan kedua Tazu yang ternyata... *ups
Ah, saat Piya menyamar dan menyusup ke dalam kawasan Blackmix lalu bertemu dengan Kayaka.
Saat mereka mendatangi penyihir di perbatasan dan lain-lain. Aku suka semua. T_T

Apa POV yang dipakai oleh kak Cindyana?

POV pertama.

Semuanya dilihat dari sudut pandang Piya, maka dari itu kita tidak bisa tahu apa yang dipikirkan oleh lawan bicara Piya, hanya bisa menebak-nebak saja. Termasuk perasaan Tazu, Piya pantas mendapatkan penghargaan sebagai gadis paling tidak peka di dunia sihir. 

Bagaimana tidak? Bahkan tidak ada satupun manusia yang tidak tahu tentang Tazu menyukai Piya, hanya Piya saja yang tidak tahu.


Oke, sekarang cukup sampai di sini dulu pembahasan kita!
Mungkin lain kali aku akan membahas Novel ini lagi, haha!
Terimakasih sudah membaca.😆😆😆

Komentar

Postingan Populer