Dikejar Deadline

 
Sumber: pinterest




Dikejar Deadline

Mampus, aku gak ada ide!






Aidan merasa kepalanya seperti berputar-putar, padahal dia hanya duduk diam di depan komputer, tidak ada gempa atau semacamnya. Memejamkan mata dan berharap menemukan secercah ide untuk dituangkan dalam tulisan, yang terlihat hanya gelap. Sekarang dia benar-benar putus asa. Deadline tugas menulisnya tinggal beberapa jam lagi dan dia masih tidak tahu apa yang akan ditulisnya hari ini. 

"Aarrrhhgg! Ide, datanglah! Apapun itu ayo datanglah ke dalam kepalaku!" Ujarnya sambil memegang kepalanya.

Percuma, melakukan hal gila seperti menjambak rambut kuat-kuat tidak akan memberi efek padanya, dia sangat kesal pada dirinya sendiri. Hari ini rasanya sangat melelahkan sekali, dari pagi Aidan tak lepas dari tugas yang satu lalu bersambung ke tugas yang lainnya. Seperti tidak ada habisnya, ingin sekali dia membanting barang-barangnya, tapi tidak jadi karena harganya mahal, nanti rugi.

Mencari handphone, Aidan menggeser pola kunci pada layar lalu mencari aplikasi berwarna hijau dengan gambar telepon di tengahnya. Jempolnya bergerak cepat mencari nama temannya di deretan kontak, setelah menemukannya, segera saja jarinya berpindah dari satu huruf ke huruf lainnya—mengetik beberapa kata yang di akhiri dengan tanda tanya dan tanda seru.

To : Ain Kang Sambat

Oy, Ain! Bantu cari ide dong!! Bingung banget asleee toloooonggg huaaaa!!

Ain baleeesss!!

Bales gak lu!!


Hah apaan? Emang mau nulis apa, Dan?


Apapun.
Berikan aku ideee.


Hm, cerita aku hari ini aja ya?


Iya terserah, apaaaa???!!


Hari ini aku capek banget.
Udah, gitu aja.


WHAT?!!! IDE MACAM APA ITU AIN! AAARRG!!!
Hiks sedih banget, tidur aja deh.


Wkwk, canda, Dan.
Gue gak punya ide juga nih gimana dong.


Hmm....
Ah, aku udah punya ide mwehehe.
Telimatacih Ain Cuantik!! :>


Lah, cepet banget.


Aidan hanya mengirimkan stiker beruang yang sedang menghambur-hamburkan hati pada Ain sebagai balasan. Dia cepat-cepat mengambil posisi, lalu mulai mengetikkan sebuah cerita yang ide-nya baru dia dapatkan tadi. Dengan senyum lebar dia menuangkan kata demi kata pada layar kaca. 

Sebenarnya yang dia lakukan hanya menulis ulang kejadian yang barusan dialaminya, memplesetkan nama dirinya dan nama temannya agar tak terlalu kentara, ditambah dengan sedikit bumbu agar tidak terlalu hambar, tidak berapa lama setelah itu tugasnya selesai. Mengembuskan napas, Aidan lega. Dia bisa tidur dengan tenang setelah mengumpulkan ini.

"Ah, belum aku kasih judul, hmm...."

Aidan mengetuk-ngetuk kepalanya, dia lupa memberi judul pada karyanya.

"Enaknya apa ya judulnya?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Berdiam sejenak, dia sedang bingung. Kemudian kedua alisnya terangkat, menandakan dia sudah memiliki ancangan.

"Judulnya 'dikejar deadline' bagus gak ya? Atau yang agak lebay aja kaya 'Mampus, aku gak ada ide'? Bagusan yang pertama, tapi yang kedua juga oke punya. Hm, ayo Aidan cepat putuskan pilihanmu!" Serunya dengan semangat yang membara.

Akhirnya Aidan memutuskan untuk memakai opsi yang pertama saja, yang kedua akan dia jadikan subjudul cerita pendeknya. Selesai.

Aidan bertepuk tangan heboh, lalu berujar, "INI SAATNYA MEMASUKI ALAM MIMPI!!"

Dibalik hari yang begitu melelahkan jiwa dan raganya selama pandemi, yang mana dia harus terus menerus melakukan segalanya secara daring—termasuk sekolah, dia menutup hari ini dengan hati yang riang gembira. Mimpi indah akan memeluknya segera. Bahagia yang begitu sederhana.


-end


Komentar

  1. Apakah pas nulis ini lagi buntu ide juga? 🤣🤣 Btw kok ngakak ya sama nama kontaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang sedang sangat buntu👍🤣🤣wkwkwk

      Hapus
  2. Ih, bagus nyambung banget. Kek lagi nulis ceritanya sendiri hihi

    BalasHapus
  3. wah dari kebingungan bisa jadi ide tulisan juga ya ternyata mbak hahah, semangat nulisnya mbak! 😁

    BalasHapus
  4. dead line yang berubah jadi cerpen... keren idenya... :)

    BalasHapus
  5. Waaaa... bener-bener menghibur niii. Kreatif deh!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalau berhasil menghibur🤣

      Hapus
  6. Ide buntunya keren banget jadi cerpen wkwkwkwk.

    BalasHapus
  7. mantuull! Bisa amat ya, ga ada ide pun jadi ide, hehehe

    BalasHapus
  8. Wih, keren banget, Kak. Dikejar deadline dan nggak ada ide bisa jadi karya. Semangat menulisnya ya, Kak :)

    BalasHapus
  9. Huwa jadi ke ingat kejar deadline odop😁

    BalasHapus
  10. Hahaha lucu lucu, gaka da ide pun bisa jadi tema menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuull
      Semuanya bisa jadi ide saat terdesak wkwk

      Hapus
  11. Capek banget juga bisa jadi ide tuh. Auto masuk bank tema.

    BalasHapus
  12. Kok bisa lho punya ide seperti ini. Keren sekali Kak.

    BalasHapus
  13. iya kak, ide itu bisa datang darimana saja. bahkan aku pernah dapat ide karena baca stori temen..hahaaa

    BalasHapus
  14. Hehehe seru tulisan nya kak. Btw, dari awal kok tiba2 langsung mikir kalau yang ke kejar deadline itu penulis cerita tersebut ya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang cerita penulisnya sendiri mbak😂😂

      Hapus
  15. Aku seperti merasa ini adalah kegalauan penulis sendiri, hehehe ... Saat gak ada ide, malah menuliskan situasi ketika gak ada ide. .. Pokoknya gitu deh ... Keren siasatnya 👍

    BalasHapus
  16. pengalaman ... pengalaman .... hahahahah... sip saat buntu ... jurus of kepet kok ya jadi bagus ya ... keren dech

    BalasHapus
  17. wih seru banget ini sepertinya dari kisah yg sangat dekat dengan kita trus bisa jadi inspirasi tulisan ya

    BalasHapus
  18. The power of Deadline, kadang mendadak jadi banyak ide..he

    BalasHapus
  19. Apakah kita satu tim? Tim deadliner
    Keren tulusannya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer