Misteri Ruang Baca #1

|1| Lalu, siapa?



Berbeda dengan Banyu yang sudah lelah berperang dengan pasukan angka, dan pergi tidur duluan beberapa menit lalu, Banu memilih untuk melanjutkan tugasnya sambil menahan kantuk. Binta—adik perempuan mereka—pasti sudah tenggelam dalam lautan mimpi. Sekarang Banu hanya bertemankan dengan sepinya malam.


Namun, seperti kata pepatah 'sepandai-pandai tupai meloncat, sekali gawal (terjatuh) juga'. Sepintar apapun Banu menahan pelupuk dari kantuk, akhirnya tumbang juga. Akan tetapi, tidurnya tidak bertahan lama, bunyi benda jatuh di luar ruangan membangunkannya. Banu membetulkan posisi duduk, melihat dengan teliti pada buku yang tadi sempat menjadi alas kepalanya, mengecek apakah ada air liur di sana. Aman.


Banu menimbang-nimbang, bagusnya dia keluar untuk melihat benda apa yang terjatuh tadi, atau melanjutkan tidur saja ke pembaringan? Opsi kedua tampak lebih menarik. Membereskan meja, lantas berbaring dan memejamkan mata. Melupakan suara apapun tadi yang sempat mengganggunya.




Teng terereng


Itu sudah kali ketiga alarm Banyu berbunyi pagi ini, pemiliknya masih akan terus mengabaikannya, jika saja Banu tidak lekas bertindak. Pukul 06.30, harusnya Banyu bisa bangun lebih pagi dari kembarannya, mengingat dia yang duluan tidur kemarin malam. 


"Oy, Banyu. Cepet bangun dong, nanti Ibu marah kalo tau lo belum bangun juga, iya kalo marahnya ke lo doang, lah ini gue yang bangun pagi buta juga bakal kena! Banyu!" Anak yang satu ini tidak bisa dibangunkan dengan cara biasa. Banu naik ke pembaringan, berdiri membelakangi Banyu, lalu menjatuhkan tubuhnya agak keras sampai membuat Banyu terbatuk-batuk. 


Banu tersenyum. "Akhirnya bangun juga," ujarnya sambil turun kembali.


"Kurang kerjaan banget ya, untung badan gue ga kurus-kurus amat, bisa-bisa penyek semua!"


"Aduduh, harusnya lo berterimakasih karena yang bangunin lo itu gue, coba kalo Ibu yang ke sini? Bisa-bisa hari ini lo harus ke dokter telinga!" Setelahnya, Banu keluar dari kamar Banyu dan menuju dapur. Harum masakan sang ibu langsung menyambut kedatangannya.


"Tumben Bibin ada di dapur pagi-pagi gini, pasti lagi ada maunya kan sama Ibu?" Binta—yang kerap disapa Bibin oleh kedua kakak laki-lakinya—menoleh dengan wajah masam. "Masih pagi nih, masa Mas Banu udah mau ngajak gelut?" 


Mengabaikan balasan Binta, Banu bertanya apa ada yang bisa dibantu pada ibunya. Kemudian dia mengangkat beberapa piring berisi telur ceplok, roti, dan kaleng selai dengan hati-hati. 


"Banyu sudah bangun?"


"Tadi sudah aku bangunin sih, Bu. Kayaknya masih dandan."


Binta terkikih, si ibu hanya menggeleng pelan dan menyuruh semuanya duduk. Tidak berapa lama, Banyu datang dengan pakaian yang sudah rapi, tanda dia sudah mandi. "Lama juga ya dandannya, Mas Banyu?" 


"Siapa juga yang dandan? Sembarangan aja ya—"


"Sudah-sudah. Banyu, duduk." Banyu mengangguk lalu berduduk dan segera saja menyambar sendoknya.


"Nanti dulu makannya, Ibu mau nanya. Siapa yang masuk ruang baca Ayah tadi malam dan lupa kunci pintunya lagi?"


"Bukan aku."


"Aku gak ke sana."


Banyu dan Banu menyahut berbarengan, menoleh pada Binta, gadis remaja itu menggeleng.


Lalu, siapa?


Komentar

  1. Banu membetulkan posisi duduk, melihat dengan teliti pada buku yang tadi sempat menjadi alas kepalanya, mengecek apakah ada air liur di sana. Aman... gak ngiler 🤣

    BalasHapus
  2. Kalo bukan salah satu dari mereka, lalu siapa ya yang ke ruang baca? Jangan jangan..... (heheh). Ditunggu lanjutannya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan-jangan....
      Trims sudah mampir kak🙏😃

      Hapus
  3. Siapa yang masuk ke ruang baca ayah tadi malam?
    Kucing bu, jawab banu.
    Sembarangan kamu! Mana ada kucing bisa membuka pintu, sanggah ibu.
    Doraemon bisa membuka pintu bu, timpal banyu.
    Ibu: kalian kompak sekali sih @+÷°•°£°~=

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Karena kami kembar, Bu. Selalu bersama sejak masih berbentuk zigot," jawab Banyu dan Banu kompak, membuat kekesalan sang ibu bertambah. 🤣

      Hapus
  4. Apakah ini akan jadi cerbung hororkah? Hehehhehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm apa hayoo...
      Tunggu kelanjutannya! *ups 🤣

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer