Terimakasih atas luka yang kau toreh

Hey, bahkan pelangi yang singgah sekejap saja, tahu cara meninggalkan kesan baik ketika pergi. Setidaknya dia memberi seluruh keindahan miliknya agar bisa dilihat semua manusia. Kenapa kamu yang sudah lama berada di hatiku, yang sudah seperti pemiliknya saja, pergi dengan tergesa-gesa?

Apa kata-kata 'aku ingin bersamamu di sepanjang hidupku' hanya bualan semata? Ah, indah sekali, sampai-sampai keluar air mata. 

Jika saja aku tahu, bahwa perasaan manusia mudah sekali berpindah dari satu hati ke hati lain, aku tak akan memberi lebih padamu, pasti akan aku sisakan sedikit perasaan milikku.

Namun, semuanya sudah terlanjur kuberikan pada genggammu, kau bawa pergi rasaku dan kau tinggal ragaku, jiwaku bahkan sudah malas berdiam di tubuh ini.

Seperti apa manusia itu? Iya, manusia yang dengan teganya merebut dirimu dariku, manusia yang sekarang menggenggam hatimu.

Aku berharap kau memberikan seluruh rasamu padanya, lalu aku juga berharap agar dia pergi meninggalkanmu. Aku tahu ini jahat, tapi bukankah yang kau lakukan sama jahatnya? Kita harus imbang. Harus.

Hey, ucapku tak akan sampai pada pendengaranmu, sekarang ini aku hanya sedang berujar pada hatiku yang mulai runtuh. 

Terimakasih atas luka yang kau toreh, ini selamanya tak akan pernah sembuh.