Sekarang aja!


Sekarang aja

Jangan besok!!






Siapa teman paling setia?

Jawabannya adalah tugas.

Kenapa?

Karena mereka tetap menemani kita bahkan disaat pandemi seperti ini, setiap hari tanpa pernah lelah mereka membersamai kita dengan berbagai kepusingan baru. 

Padahal tugas itu setia, tapi kenapa kita malah membencinya?

Jawabannya tidak diketahui.


Aidan memandang lagi pada layar laptopnya, membaca kata demi kata yang baru saja dia ketik. Menopang dagu pada pergelangan, Aidan mencoba merangkai kata dalam benak. Ini sudah hari ke-16 dia mengikuti challenge menulis online yang diselenggarakan oleh sebuah komunitas yang namanya dirahasiakan, agar yang membaca ini menjadi kepo. 

Selama kurang lebih 2 pekan sudah Aidan bergabung di sana, dia selalu menulis setiap hari agar tidak perlu menulis dobble di kemudian hari. Sebenarnya ada saat-saat dimana dia kehabisan ide, dan hal itu sering kali membuatnya kebingungan dan gelisah. Ada juga saat dimana dia memiliki ide, tapi tidak memiliki waktu yang cukup untuk menuangkannya. Namun, pada akhirnya dia akan tetap menulis di penghujung deadline hari, apapun itu, entah sajak singkat, prosa, puisi, atau bahkan cerita pendek yang tidak jelas. 

Bagi Aidan, sekarang yang paling penting adalah menanamkan kalimat "Sekarang aja, jangan besok!" pada dirinya sendiri agar terbiasa. Karena kebiasaan itu dibentuk dengan usaha dan konsistensi, bukan tiba-tiba ada tanpa diketahui kenapanya. Kalimat tersebut dia ambil dari salah satu YouTuber kesukaannya, Aulion. 

Saat itu, Aidan menonton video Aulion yang kalau tidak salah berjudul 'room tour' dan melihat ada huruf-hutuf besar yang bersusun di dindingnya, menjeda video tersebut, Aidan berinisiatif untuk menangkap layar pada bagian dindingnya agar bisa menirunya dan menggantungnya juga di kamar. Namun, karena satu dan lain hal, akhirnya dia hanya menuliskan kata penyemangat itu di buku jurnal dan mading kecilnya saja.

Hal itu juga yang sedang dia usahakan sekarang, untuk menulis di hari ini saja dan bukannya besok selagi bisa. Aidan memang sibuk, tapi siapa sih, di dunia yang isinya 7 miliyar manusia ini yang tidak punya kesibukan? Entah pelajar, pengajar, pekerja atau ibu rumah tangga, semuanya sibuk. 

Dia tidak bisa beralasan 'ah, aku sibuk, jadi tidak sempat menulis" ha! Bohong sekali. Setidaknya dalam satu hari yang waktunya berjumlah 24 jam ini, Aidan harusnya bisa duduk sejenak selama mungkin satu-dua jam saja, masalah ide, pikirkan saja sambil menulis. Meskipun kadang-kadang saking buntunya, dia hampir tertidur di depan ponselnya yang menyala; menampilkan aplikasi untuk menulis yang masih kosong tanpa penghuni.

Sepertinya dia harus mengetik ulang. Dia bingung harus meneruskan kalimat tadi dengan apa lagi. Waktu sudah hampir tengah malam, sebentar lagi dini hari. Mencoba tetap santai agar tulisannya tidak kacau, dia mengingat lagi apa saja yang sudah dia lalui hari ini, mungkin bisa dia olah menjadi sebuah cerpen ataupun puisi.

Hari ini dia mengerjakan tugas sekolah yang harus di kumpulkan pada hari Kamis nanti, tidak bisa dijadikan bahan tulisan. Eliminasi.

Hari ini dia membuat bunga matahari dari kain flanel, cukup menarik, apa dia membuat tutorial saja? Ah tidak, bunganya sudah jadi, dia tidak bisa mengambil gambar saat prosesnya berlangsung karena sudah terlewat. Eliminasi.

Hari ini dia ke sekolah adik laki-lakinya untuk mengantarkan tugas, apa bisa dipakai? Dia tidak punya ide tentang itu. Eliminasi.

Bagaimana dengan review buku favorit yang alurnya sudah hafal di luar kepala? Tidak bisa, nanti malah dia ceritakan seluruh isi buku saking semangatnya. Eliminasi.

Hari ini di—

Tunggu, sudah berapa banyak kegiatan yang dicoret? Kalau dihapus semua, lalu apa yang bisa dia tulis? Makan apa dia hari ini? Hah, jangan konyol, ini bukan untuk status WhatsApp.

Menghela napas, akhirnya Aidan memutuskan untuk menuliskan isi pikirannya sedari tadi saja, biar mudah dan cepat selesai, lalu dia bisa tidur dengan damai.

Kalimat kesukaan Aidan, 'Sekarang aja, jangan besok!' akan dia jadikan judul dan subjudul sesekali. Ah, leganya karena tugas hari ini selesai tanpa menunggu esok. Walaupun diujung waktu, tak apa, itu saja sudah cukup untuk awal mula.

Lagi-lagi, seperti biasanya, Aidan bersyukur hari ini ditutup dengan perasaan hati yang riang gembira tanpa gelisah. 


Ayo Kerjakan Tugasmu Sekarang Selagi Waktu Masih Tersisa!”


-end

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer