Teruntuk Nona dengan tawa indah

 Sebuah Puisi 


Sumber : pinterest




Teruntuk Nona dengan tawa indah

Nadiatus Sufla






Berapa kali pun aku ulangi, kamu akan tetap terlihat sama
Sungguh begitu sederhana dan mempesona
Tidak pernah sekalipun aku dapat mengabaikannya
Kamu terlalu indah untuk dibiarkan lewat saja

Ingin rasanya membawamu dalam dekapan
Namun apa daya, sang angin tak mengijinkan
Seakan hanya dia yang boleh memalunmu dalam buaian
Membiarkanmu terbang dalam keheningan

Kadang aku berpikir, apa kamu tak apa sendirian?
Apa tak apa terus-terusan terhempas oleh angin?
Tidakkah perjalanan itu membuatmu sedikit bosan?
Perlukah aku ikut melayang bersamamu sebagai teman?

Aku tahu, tidak semua pertanyaan berujung pernyataan
Kau tidak perlu singgah untuk sekadar memberi jawaban
Cukup lalu saja seperti biasa dengan sebuah senyuman
Kau tahu? Senyummu mendatangkan kehangatan

Harapku untukmu tak akan pernah berubah
Inginku padamu tak pernah menjadi sudah
Rasaku atasmu tak akan mungkin berpindah
Yang sekarang aku yakini adalah, semua ini tak salah

Berpetualang lah sejauh angan
Terbanglah kemanapun kau mau
Singgahlah dimanapun kau ingin
Tinggallah dengan siapapun pilihanmu

Teruntuk Nona Dandelion
Senangmu juga senangku
Teruntuk Nona Dandelion
Pedihmu juga pedihku

Berbahagialah
Tanpa gundah dan gelisah
Nona, tawamu indah


×


-Banjarmasin

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer