Puisi: Di Dua Sisi

 


Di Dua Sisi

Nadiatus Sufla




Kadang,
kopi bisa terasa manis,
hanya dengan sesendok gula,
dan segaris senyum mentari.

Tapi,
kopi bisa terasa amat pahit,
hingga gula sekalipun,
tak mampu 'tuk mengubahnya.

Sama seperti kehidupan.
Kadang, pelangi memunculkan senyum padamu seorang.
Tapi, badai juga tak segan membuat matamu dituruni hujan.
Topanpun tak peduli siapa yang akan ia terbangkan.

Kadang,
tempat penuh air yang kita tinggali ini,
tempat dengan banyak tanah untuk dipijaki,
bisa menjadi sebab bencana pada banyak diri.

Tapi,
tempat yang dihuni lebih dari tujuh miliyar manusia ini,
tempat dengan segala keindahan duniawi,
sering membuat banyak manusia lupa diri.

Sama seperti hitamnya tinta dan putihnya kertas,
hidup di dunia dengan dua warna utama,
dengan banyak anak-anak warna yang menemani,
kita bisa bahagia juga terluka.





-remake puisi lamaku pada th. 2018

Komentar

  1. Judulnya menarik banget~

    Kadang, pelangi memunculkan senyum padamu seorang.
    Tapi, badai juga tak segan membuat matamu dituruni hujan.
    #bestpart

    Semangat terus yaa~

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Dua sisi yang mesti dilalui dalam hidup

    Semangat terus

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer